Menurut sebuah
hadits, hati manusia seperti kita ini sangat mudah terbolak balik, bahkan lebih
cepat dia terbolak balik dibanding air yang sedang mendidih di dalam sebuah
bejana, karena itu supaya hati kita ini selalu baik kondisinya, selalu ingat
pada Allah misalnya, selalu ingin melakukan kebaikan, selalu mau menjauhi
kemunkaran, selalu berpikir positif tentunya kita harus minta kepada Sang Maha
Pemilik Hati, Pemilik hati kita ini bukanlah kita, namun Sang Maha Pencipta,
Allah Yang Mahaesa, Allah SWT. Allah jualah yang mampu membolak balikkan hati
ini, sebab itu ada pula doa doa yang kita patut panjatkan untuk meminta
kepadaNya agar senantiasa diberi hati yang kerap taat kepadanya, selalu tegak
di atas agama, begini bunyi doanya, ”
“Ya muqollibal qulub
tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika”.
“Wahai
dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas
ketaatan kepada-Mu”.
Tidak
mudah, tentu saja tidak mudah, doa kita pun belum tentu langsung dikabulkan, masih
saja godaan datang bertubi tubi, godaan yang kadang membuat kita lupa akan Yang
Mahapunya. Contohnya kita ini kan dilarang beghibah, tapi kalau sedang dengan
teman teman pasti ada saja berghibahnya, eh tapi ya, bergantung teman kita juga
loh, jadi kalau kita mendekatnya dengan yang senang berghibah ya bisa saja kita
pun jadi ikut-ikutan, tapi kalau kita dekat dengan orang yang tidak suka
berghibah insyaa Allah walaupun kita biasanya suka berghibah bisa loh pas
ketemu teman itu sama sekali tidak berghibah alias ngomongin orang. Lah terus
apa yang diomongin, ya hal hal lain misalnya bercerita tentang pengalaman atau
membahas rencana yang tentunya tidak menyentuh kehidupan orang. Ya namanya juga
usaha, usaha untuk tidak berghibah. Kita sekarang mulai berniat ya semoga
di setiap pertemuan dengan siapapun, kita selalu dipertemukan dengan orang
orang yang hatinya juga condong kepada Allah sehingga mereka pun adalah yang
berusaha melakukan yang terbaik di dalam hidupnya, termasuk berusaha
menghindari ghibah. Bismillaah, insyaa Allah niat kita untuk berubah menuju
kebaikan dan menomorsatukan Allah diridhoiNya, ingat, Allah itu Yang Mahatahu,
Dia Maha Melihat dan Maha Mendengar. Insyaa Allah hal hal baik yang terniatkan
tersembunyi di dalam hati sekalipun Allah tahu.
Catatan
ini ditulis di Jakarta, 14 November 2015 dalam kondisi pikiran banyak isinya,
maunya banyak, mau nulisnya juga banyak, tapi sementara baru ini saja yang
mampu dituangkan. Mudah mudahan nanti akan menulis lagi tentang banyak hal yang
ada di kepala ini yang kiranya bermanfaat untuk kita semua :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar