Minggu, 22 Februari 2015

Iseng Nulis: Tipe Mahasiswa Saat Ujian

Ini adalah sebuah tulisan lama, silahkan disimak.

Iseng Nulis: Tipe Mahasiswa Saat Ujian

 
Ini bukan tulisan serius karena kebetulan lagi pingin nulis aja and gw gak tau mau nulis apa. Males mau nulis yang berat-berat takut juga nanti teman-teman pada bosan. So, topik malam ini adalah tentang mahasiswa.

Bicara tentang mahasiswa, sebenernya gw bisa cerita dari sudut pandang gw sebagai mahasiswa atau pun gw sebagai pengajar (gak terlalu suka pakai kata dosen, rasanya terlalu gimana gitu, hehehe) Tapi untuk malam ini mari silahkan disimak cerita gw tentang mahasiswa dari sudut pandang gw sebagai pengajar. Kebetulan tadi pagi ada satu kelas berisi 28 mahasiswa yang baru saja ujian, jadi ya bisa lah gw ambil sedikit-sedikit dari apa yang terjadi tadi pagi.

Sebelumnya gw perlu sampaikan bahwa menurut gw nih, saat ujian adalah saat di mana mahasiswa akan tahu bahwa gw termasuk salah satu pengajar yang sangat benci dengan yang namanya ketidakjujuran alias aksi mencontek. Jadi seandainya gw sedang bekerja sebagai pengawas ujian gw akan betul-betul berusaha untuk mengawas dengan sebaik-baiknya krn menurut gw, aktivitas mencontek bisa terjadi karena adanya kesempatan, sehingga gw sebagai penagawas harus memastikan bahwa mereka memang sedang diawasi sehingga memang kesempatan tidak muncul dengan seenaknya.

Okay, sekarang mari gw coba ceritain ke kalian mahasiswa macam apa saja yang sering gw temui di kelas. Yang pertama itu adalah mahasiswa pintar, rajin dan yang pasti siap dengan ujian. Yang selanjutnya adalah tipe mahasiswa yang mungkin pintar, rajin, tapi tidak terlalu siap, paling tidak ketika menjawab tidak selancar yang siap. Sementara, tipe mahasiswa ketiga adalah yang tidak bisa karena memang kelihatannya sih tidak belajar. Dan yang terakhir adalah mereka yang anteng, tapi gak jelas bisa atau ngganya, hehehe.

Mahasiswa pintar, rajin, dan siap dengan ujian, gw biasanya bisa percaya pada mereka bahwa mereka gak akan rusuh saat ujian, yang ada malah mungkin teman-teman mereka yg tidak siap yg kemudian akan sibuk mengganggu mereka dan menjadi awal kericuhan di kelas saat ujian. Akibat terlalu sering mengalami ini akhirnya gw senang memindahkan mahasiswa atau istilah gw mengamankan mereka yang menurut gw beresiko untuk diganggu, sehingga mereka tidak berada dekat dengan mereka yang kelihatannya tidak bisa. Sangat subjektif mungkin, tapi paling tidak gw sudah melakukan sesuatu dan yang pasti gw gak asal-asalan deh menilai mereka. Toh UTS biasanya dilakukan seteah pertemuan ke-7 sehingga sedikit-sedikit gw udah tahulah mahasiswa gw itu seperti apa. Nah untuk mereka-mereka ini biasanya gw perhatiin sih ngerjain ujiannya lancar, tenang, ga banyak bengong, dan pertanyaan beres dijawab semua. Walaupun kadang-kadang tebakan gw suka meleset, tp seringnya bener, heheheh...

Nah, kalo tipe mahasiswa kedua, ada tuh mahasiswa yang keliatannya rajin, pinter, tp pas ujian ternyata gak siap, iya mungkin kebetulan belajarnya gak maksimal. So kalo untuk anak-anak macam ini, mereka suka keliatan agak gelisah, tp sebenernya lama-lama sih bisa, cuma butuh waktu agak lebih lama dari tipe pertama. Sama seperti tipe pertama, mahasiswa semacam ini masih bisa dipercaya, mereka ga akan neko-neko:) Paling-paling mereka celingak celinguk sejenak, tapi gak lebih dari itu, beda lah pokoknya dengan tipe yang selanjutnya, yaitu tipe ketiga, yang suka bikin rusuh, hohoho...

Tipe ketiga adalah tipe yang gw harus hati-hati dalam mengawasinya, krn tipe yang seperti ini yang biasanya mengganggu kedamaian kelas. Mereka adalah mahasiswa yang emang di kesehariannya juga kelihatan biasa-biasa saja, motivasi belajar tidak terlalu tinggi, bukan tipe pelajar keras lah. Nah model-model seperti ini nih yg ngedorongnya pun susah banget (mobil mogok kali... :p ). Udah kemampuannya kadang di bawah rata-rata, eh pake males-malesan pula. Apa yang terjadi pada saat ujian? Mereka akan banyak diam, celingak celinguk. Ada juga yang pura-pura ngerjain soal dengan serius, padahal mata ngelirik kanan-kiri dan gw biasanya dengan senang hati pada akhirnya menyuruh mereka tukar tempat duduk atau kalau masih ada kursi kosong tinggal gw suruh pindah. Kadang ada beberapa yang menolak dan ogah-ogahan, tapi kebanyakn sih nurut. Gw suka bilang, "Kamu pindah ya tempat duduknya, biar hatimu lebih tenang." karena biasanya gw mindahinnya gak tanggung-tanggung, ke bangku kosong di sudut, di depan yang di kanan kirinya ga ada bangku lain, hahaha... bair aja deh, biar rasa. Anak-anak begini nih yang bikin dilema. Tapi soal dilema biarlah itu jadi lain cerita, karena akan terlalu panjang kalau dibahas di sini.

Yang terakhir adalah tipe mahasiswa pendiem karena gak jelas bisa atau ngganya. Kadang yang seperti ini suka agak menipu. Awalnya gw pikir mereka bisa, tapi ternyata, o ow... ketika kertas ujian diperiksa, hasilnya bikin gw ngurut dada. Antara kesian gak tega, tapi juga gw tak bisa berbuat apa-apa. Walhasil, mahasiswa macam ini juga terancam agak susah lulusnya.

Ketika ujian selesai alias sudah habis waktunya, gw akan dengan segera menyuruh mereka berhenti bekerja dan mengumpulkan hasil ujian yang ada. Alhamdulillaah yang tadi pagi gak ribet, karena kadang, ada aja loh mahasiswa yang ngeyel, gak ngumpul-ngumpulin sampe harus diancem, "Kalo saya sudah keluar kelas, saya gak akan terima kertas ujian kalian yaa." ya, kuarang lebih semacam itu lah, baru deh tuh rame-rame pada buru-buru ngumpulin kertas ujiannya. Hehehe... Emang deh orang di mana-mana sama aja, kalo udh diancem baru deh sigap n takut. hahaha, kok jadi inget kejadian di bis kemaren ya? ah tapi itu mah beda kasus:p

Yo wes lah, jadi tentang tipe mahasiswa tadi ya begitu lah adanya. Oiya, ini kasusnya untuk mahasiswa di kelas bahasa loh ya, kalau untuk di kelas lain yang isinya hafalan, waaah, itu mah lain lagi ceritanya. Beda uniknya, karena bisa pake cerita model contekan segala. Bisa dibuat ceritanya di tulisan yang lain. Ada yang berminat menuliskannya? Kalau ya, yuk mbok silahkan dishared ditagged juga ke gw.

Cinere, 29 Oktober 2010, almost midnight;)